Hallo semua.. Bagaimana kabarnya semoga baik dan sehat selalu yaa... Pada artikel kali ini babas404.blogspot.com akan membagikan sebuah novel Sagaras PDF, Novel ini lumayan populer dan banyak dicari oleh para pembaca novel menjadikan novel ini sangat menarik untuk kamu baca.
Cocok banget buat kamu yang sedang mencari rekomendasi novel terbaru, tapi gak tau mau baca novel apa.
Di babas404 kamu dapat membaca novel online secara gratis bisa lewat handphone android dengan membuaka browser chrome atau safari yang menyediakan layanan membaca novel berbayar dan gratis.
Baca Juga: Novel Pachinko Karya Min Jin Lee Sub Indo
Sinopsis and Spoiler Novel Sagaras PDF
☝️Video Sinopsis dan Review Novel Sagaras by Alya Rekha Anjani
*SagaraS PDF
*tulisan ini mengandung spoiler tingkat dewa. Jika kalian penyuka serial
Raib, Seli dan Ali, kalian akan membaca tulisan ini dengan segala
resikonya
****
Wajah kusut Ali terlihat lelah.
Rambutnya berantakan. Kaos
seragam klub basket sekolah yang dia kenakan kotor. Entah sudah berapa hari
dia tidak ganti baju--apalagi mandi,
dia lupa. Juga makan, entah kapan
terakhir kali dia makan dengan baik.
Kapsul perak ILY mengambang di dekatnya, berkedip-kedip. Ali mengabaikannya,
matanya yang menyipit, berusaha menatap layar besar di
depannya.
Sesekali kepalanya nyaris terjatuh di atas meja, segera diangkat lagi. Dia
menahan kantuknya habis-habisan selama 48 jam terakhir.
Hanya menatap layar kosong.
Lupakan sekolah. Anak itu sudah 3 hari
bolos. Raib dan Seli tadi siang sempat ke rumah, bertanya ke pembantu rumah;
'Tuan Muda Ali tidak mau
diganggu siapapun', demikian jawab pembantu.
Di basemen rumah, Ali bisa melihat lewat layar satunya lagi, saat Raib
bersungut-sungut, 'Tapi ini
sebentar lagi PAS, Pak. Ali malah bolos,
dia bisa tidak naik kelas.' memaksa hendak masuk, Pembantu menggeleng sekali
lagi bilang Tuan Muda
Ali sedang sibuk. Seli ikut mencegahnya, bilang,
'Mungkin si Jenius itu lagi sibuk dengan eksperimen anehnya, Ra, biarkan
sajalah. Kita pulang
yuk'. Dua teman baiknya meninggalkan gerbang
Baca Juga: Novel Diana Permata Terindah
Berjam-jam berlalu, larut malam kembali datang, Ali masih menatap layar
besar kosong itu. Dia sedang menunggu sesuatu yang sangat penting.
Satu
bulan lalu, dia berhasil menemukan peti tersisa dari kejadian tenggelamnya
sebuah kapal di tengah laut luas saat badai besar berkecamuk.
Kapal itu
penting baginya. Bukan karena keluarga Ali adalah pemilik perusahaan kapal,
tapi karena kejadian itu persis di hari lahirnya. Ali tidak
pernah
bilang ke siapapun soal itu, bahkan tidak kepada Raib dan Seli, dia
menyimpan rahasia itu sendirian.
Peti itu berhasil ditemukan terdampar di sebuah kepulauan, dibawa ke
rumahnya. Buat seseorang yang tidak peduli dengan apapun di dunia ini,
Ali
gemetar saat membuka peti tersebut. Wajahnya antusias. Dia tahu apa isi peti
itu, dia sudah dekat sekali dengan penjelasan yang dicarinya.
Peti itu
dibuka, isinya adalah sebuah penyimpan data, berbentuk tabung kecil dengan
warna keemasan. Itulah 'Kotak Hitam' kapal yang
tenggelam, menyimpan
data perjalanan, percakapan dan semua informasi kapal selama pelayaran.
Teknologi canggih yang dimiliki oleh
perusahaan keluarganya.
Baca Juga: Novel Married With Senior
Dengan kepintarannya, tidak butuh waktu lama bagi Ali untuk melihat dan
mendengarkan isi data perjalanan itu. Layar mulai menunjukkan
rekaman
kapal kontainer terbesar milik keluarganya melakukan perjalanan. 20.000
kontainer diangkut oleh kapal tersebut, melintasi lautan luas.
Perjalanan berlangsung normal. Kecepatan normal. Cuaca bagus. Sesekali
terdengar komunikasi Nahkoda dengan petugas pengawas lepas
pantai. Atau
percakapan dengan kapal-kapal yang melintas tidak jauh. Ali mempercepat
rekaman percakapan hingga kapal itu tiba di separuh
perjalanan. Berada
di tempat tenggelamnya.
'Astaga? Apakah itu badai besar?' Suara terdengar--mungkin itu Nahkoda
kapal.
'Ini gila, Kapten. Bagaimana mungkin, lima menit lalu bahkan
tidak ada awan satu pun di langit sana. Bagaimana awan itu muncul?'
Seorang
menimpali--mungkin kru kapal.
'Bahkan perkiraan cuaca tidak--'
'Putar kemudi!' Seseorang berteriak,
'Kita harus menghindari awan gelap mengerikan itu.'
'Percuma, kita
telah dikelilingi awan tebal. Lihat! Ada enam tornado di lautan. Bagaimana
mungkin tornado itu terbentuk begitu saja? Lihat
tingginya.' Seruan
panik.
Baca Juga : Novel Assalamualaikum Calon Imam
'Astaga! Aku belum pernah menyaksikan tornado setinggi itu.'
'AWAS!
Ombak tinggi di geladak depan!'
'KEMUDI!'
Ali dengan nafas
tertahan, mendengarkan seksama rekaman percakapan. Suara debum ombak,
benturan, gemuruh menggelegar ikut terdengar
di latar rekaman.
Kepanikan melanda ruang Nahkoda.
'Aku akan mengambil alih kemudi.' Seseorang ikut bicara--suara laki-laki,
dia sepertinya barusaja memasuki ruangan.
'Evakuasi kru kapal. Bersiap
dengan kemungkinan terburuk.' Seseorang juga bicara--suara perempuan.
'Tapi
Tuan, Nyonya, kami--'
'Kami akan mengambil alih semuanya.' Laki-laki
berseru tegas.
"Tinggalkan ruangan ini!' Perempuan itu menambahkan.
Ali
menahan nafasnya.
Badai itu semakin menggila.
'Rabaragas.... Marasagabaras..."
'Harafayaras... Bagahararagas..."
Dan
Ali terdiam. Rekaman itu jelas sekali terdengar olehnya. Sebuah percakapan
baru, dengan bahasa yang sama sekali tidak dikenalinya. Lakilaki dan
perempuan yang mengendalikan kapal sedang berbicara dengan pihak lain yang
mengirimkan komunikasi.
'Harafagabaras, karatarabagas jahakalagas...'
Mereka bicara apa? Ali
mengetuk layar, tangannya lincah mengaktifkan seluruh database bahasa
miliknya--termasuk bahasa2 kuno dari Klan
Bintang, Klan Bulan, Klan
Matahari, juga Klan Komet yang dia miliki. Tambahkan teknologi bahasa paling
mutakhir yang diberikan oleh Kulture dari Klan Komet Minor.
'Bahasa
tidak dikenali'. Pesan itu berkedip-kedip di layar.\
Baca Juga : Novel Selingkuh Balas Selingkuh
Tidak ada. Tidak ada satupun yang bisa menerjemahkan percakapan itu. Ali
berseru. Ini mengherankan sekali. Tangannya mengetuk lagi layar dengan
cepat, dia akan memasukkan database
bahasa Klan Aldebaran. Itu
pamungkasnya, jika database itu tidak mengenalinya--
Ali tertegun
menatap layar. 'Bahasa tidak dikenali'. Kalimat itu tetap tidak berubah,
juga suara yang dia dengar, tetap tidak berhasil diterjemahkan. Ali menelan
ludah. Bagaimana mungkin....
Bagaimana.... Bahkan database bahasa Klan
Aldebaran tidak bisa menerjemahkannya.
'Maragaharas, karahagasaras jahakalagas....'
Suara jeritan dan teriakan
kru terdengar dari kejauhan. Ada yang berteriak tentang enam tornado yang
terus merangsek menuju kapal kontainer. Ada yang berteriak tentang 'Benda
apa itu?' Ada
yang berteriak ngeri. Ali mencengkeram jemarinya.
Apa yang sedang terjadi?
Itu komunikasi dari mana? Bagaimana mungkin
tidak ada yang bisa mengenali bahasa itu. Siapa yang mengirimkan badai di
lautan? Kengerian apa yang dihadapi oleh kapal tersebut?
Sekejap.
Lengang. Rekaman itu telah terputus.
Ali mengusap wajahnya. Dia bergegas mengulangi lagi, lagi, lagi, lagi dan
lagi rekaman itu, tetap saja tidak berhasil menerjemahkan bahasa tersebut.
Lagi, lagi, lagi, dan lagi, nihil. Ali
mencengkeram tepi meja. Hingga
akhirnya dia memutuskan membuat algoritma paling mutakhir, menggabungkan
berbagai teknologi dunia paralel, berusaha menerjemahkan bahasa itu
secara
'manual'. Menebak kosakatanya. Menguraikannya satu-persatu
huruf, mengonstruksi ulang kemungkinan artinya.
Baca Juga : Baca Novel Suamiku Ternyata Seorang Presdir
48 jam layar besar itu kosong. Sementara komputer super canggih milik Ali
terus berusaha menerjemahkannya.
48 jam Ali terus menatap layar
tersebut, berharap dia berhasil.
48 jam lebih si jenius itu
menunggu.... Dia ingin tahu sekali apa yang telah terjadi. Dia bukan Raib,
yang hanya bisa pasrah menunggu orang lain menjelaskan. Dia adalah Ali, dia
bisa melakukan
banyak hal untuk mencari penjelasan.
48 jam....
Hingga
si jenius itu tidak kuat lagi, kepalanya sekali lagi terjatuh, kali ini dia
tidak segera mengangkatnya, terkulai di atas meja, Ali jatuh tertidur.
Kelelahan.
Lengang.
Malam semakin larut. ILY di sebelah mengambang bisu.
Mendadak layar
besar berkedip-kedip. Awalnya hanya ada satu huruf, kemudian disusul satu
huruf berikutnya. Membentuk kata. Lantas kata membentuk kalimat. Komputer
berhasil
menerjemahkan percakapan. Saat Ali tertidur.
'Tinggalkan tempat ini segera.' Layar komputer menuliskan hasil
terjemahan.
'Kami mohon.' Diganti kalimat lainnya.
'Kalian tidak
diinginkan lagi. Tinggalkan tempat ini segera.'
'Aku mohon. Beri aku
kesempatan, aku mengandung putra--'
'Aktifkan penghancuran permanen.
Jangan biarkan siapapun melewati gerbang SagaraS'.
Percakapan terputus.
Rekaman itu habis. Sekaligus di detik yang bersamaan, layar terlihat error,
komputer berdesing tak terkendali, persis kata 'SagaraS' diucapkan, seperti
ada virus
mematikan, menyerang sistem basemen rumah Ali. Semua benda
elektroniknya padam. Super komputernya remuk. Rekaman itu terhapus dengan
sendirinya. Menyisakan lengang. Termasuk
ILY, ikut padam, menggelinding
di lantai, hingga membentur dinding.
Ali masih tertidur lelap di
basemen yang gelap gulita. Dia tidak sempat membacanya.
*Tere Liye
Diperlukan 2 buku, SELENA + NEBULA untuk menjelaskan siapa orang tua Raib.
Maka, jika kalian bertanya kapan orang tua Ali diceritakan? Wah, itu jangan2
bisa membutuhkan lebih banyak
buku. Ali itu blasteran antar klan dunia
paralel. Dan juga mewarisi darah 'SagaraS'.
ebook SELENA dan NEBULA
telah tersedia di google play store.Versi cetaknya akan rilis Maret 2020.
Masih dalam proses editing, cover, produksi, dll di penerbit.
Sumber Facebook Tere Liye : disini
Cuplikan Novel Sagaras PDF
Episode 1
“Kurang ini, Lae.” Sopir angkot menggeleng.
“Eh, kurang apanya? Segitu kan cukup buat berdua.” Seli bertanya balik.
“Tarif angkot naik, Neng. Masa’ kamu tidak tahu sih? Kamu ke mana saja? Menurut Surat Keputusan Wali Kota nomor sekian-sekian.” Sopir angkot menjelaskan, menyebut berapa kurangnya.
Seli bergumam pelan, baiklah, mengambil uang lagi dari dompet kecil. Menyerahkannya. Raib hanya berdiri di belakang, memperhatikan. Hari ini giliran Seli yang membayari angkot mereka.
Di depan gerbang sekolah terlihat ramai. Pagi hari, cahaya matahari lembut menyiram trotoar, jalanan, juga pohon-pohon besar. Murid-murid berdatangan, sebagian besar turun dari angkot, sebagian lagi diantar, sebagian lagi naik kendaraan sendiri, seperti sepeda motor. Bergegas memasuki sekolah.
Baca Juga: Novel Ingin Kukatakan Sesuatu
“Itu betulan, tarif angkot sudah naik?” Seli bertanya.
Mereka melangkah melintasi gerbang. Raib mengangkat bahu. Tidak tahu.
“Betulan, Sel. Sudah naik sejak hari Kamis minggu lalu. Kalian memangnya belum tahu?” Teman lain menimpali—teman sekelas, “Oh iya, kalian dari mana saja sih? Hampir seminggu kalian tidak masuk?”
Raib dan Seli saling tatap. Tidak mungkin mereka akan menjawab, baru dua hari lalu, hari Sabtu, habis pulang dari bertualang di dunia paralel. Apalagi menjawab, bolos sekolah karena habis bertarung melawan Lumpu. Kemudian ‘berdamai’ dengan Tamus. Menemukan kapal ekspedisi Klan Aldebaran. Itu lebih rumit lagi.
“Iya benar, kalau diingat-ingat, setahun terakhir kalian sering kali tidak masuk sekolah, Ra, Sel?” Teman sekelas lain ikut menimpali, “Kalian sakit?”
“Eh, aku ada urusan keluarga.” Seli mengarang asal.
“Kamu, Ra?”
“Sama. Ada urusan keluarga.”
“Kalian sering barengan tidak masuk deh, urusan keluarganya sama?”
Raib dan Seli menggeleng patah patah, “Hanya kebtulan, kok.”
Teman-teman menatap sejenak— entah percaya atau tidak. Terus melintasi halaman sekolah, menuju kelas.
“Kalian lama-lama seperti Ali, deh. Kalau dia, aduh, entah berapa kali dia tidak masuk sekolah. Sehari masuk, besoknya dua hari bolos. Sehari masuk lagi, besoknya tiga hari menghilang. Begitu saja kelakuannya.”
“Benar. Si kusut itu, kok bisa-bisanya belum dikeluarkan sih? Mana nilai ulangannya jelek melulu. Jarang masuk.” Yang lain ikut membahas. Raib dan Seli saling tatap.
“Mungkin karena dia jago main basket. Kan banyak tuh siswa berprestasi olahraga, malah diterima di kampus bagus.”
“Tapi nggak begitu juga kali. Ali itu ulangan matematikanya sering nol. Jawab soal ulangan semau dia saja.
Mana ada rumusnya kampus mau menerimanya. Atau nanti, Ali sendiri yang kesulitan, tidak sampai otaknya.” Yang lain semakin semangat.
Raib dan Seli saling tatap lagi. Tidak berkomentar apa pun. Beruntung mereka telah tiba di lorong-lorong kelas, percakapan terhenti, semakin ramai, murid-murid saling menyapa, kemudian beberapa berpencar, menuju kelas masing-masing.
Raib dan Seli menaiki anak tangga, menuju pintu kelas. Tiba di dalamnya, sebagian besar teman sudah datang, sebentar lagi bel masuk, mereka refleks menatap meja paling belakang. Kosong. Tidak ada Ali di sana.
“Dia tidak masuk?” Seli berbisik.
“Mungkin kesiangan. Telat. Entahlah.” Raib balas berbisik.
Seli mendengus pelan.
Baca dan Unduh Novel Sagaras PDF
Kamu bisa juga membaca novel online gratis melalui aplikasi novel digital maupun situs web yang menyediakan layanan membaca novel secara online dengan gratis ataupun berbayar yang bisa kamu install di handphone kamu untuk membaca novel.
Penyedia layanan baca novel online gratis diantaranya :
- MangaToon
- NovelMe
- NovelToon
- Wattpad
- Dreame
- Innovel
- GoNovel
- HiNovel
- HotBuku
- Globook
- Fizzo (Fictum)
- Novelaku
- Google Book
Situs web atau aplikasi tersebut tentu mempunyai kelebihan dan kekurangan maasing-masing tinggal kamu pilih mana yang cocok dan selalu nantikan update-update judul novel terbaru, terpopuler, tertrending, terviral yang babas404.blogspot.com rekomendasikan untuk dibaca.
Buku Novel Sagaras Karya Tere Liye PDF Full Episode versi buku fisik dapat kalian dapatkan di Marketplace atau ditoko buku terdekat dengan harga yang berbeda-beda.
Jika kamu tertarik dengan novel ini, babas404 akan membagikan untuk kamu secara gratis. Cocok banget jika kamu sedang kehabisan stok novel untuk dibaca.
Detail Novel Sagaras PDF
JUDUL NOVEL | Novel Sagaras PDF |
---|---|
Penerbit | Tere Liye |
Penulis | Tere Liye |
Halaman | 719 |
Genre | Fiksi Dewasa Muda / Aksi & Petualangan / Umum |
Tanggal Diterbitkan | 21 Feb 2022 |
Bahasa |
Indonesia |
Akhir kata
Terima kasih sudah membaca Babas404 dalam artikel Novel Sagaras Karya Tere Liye PDF Full Episode semoga terhibur dan bermanfaat pastinya. Jangan lupa tuliskan pendapatmu dikolom komenter dibawah mengenai novel ini, apakah seru dibaca? itu saja yang dapat admin bagikan, sampai jumpa pada artikel-artikel lainnya🙏