Download dan Baca Novel Beri Aku Waktu 30 Hari Saja, Mas karya Dwiindra0330 Full Episode Gratis
Hallo semua.. Bagaimana kabarnya semoga baik dan sehat selalu yaa... Pada artikel kali ini babas404.blogspot.com akan membagikan sebuah novel Beri Aku Waktu 30 Hari Saja, Mas PDF, Novel ini lumayan populer dan banyak dicari oleh para pembaca novel menjadikan novel ini sangat menarik untuk kamu baca.
Cocok banget buat kamu yang sedang mencari rekomendasi novel terbaru, tapi gak tau mau baca novel apa.
Di babas404 kamu dapat membaca novel online secara gratis bisa lewat handphone android dengan membuaka browser chrome atau safari yang menyediakan layanan membaca novel berbayar dan gratis.
Sinopsis Novel Beri Aku Waktu 30 Hari Saja, Mas
Tentang Perjuangan Raihanum yang berusaha meluluhkan kerasnya hati Gaza, lelaki yang menikah dengannya karena perjodohan. Akankah hati Gaza melunak seperti harapan Hanum, demikian biasa wanita itu dipanggil, ataukah biduk rumah tangga mereka harus terhempas bahkan sebelum sempat berlayar? Support cerita ini dengan subscribe dan rate bintang lima ya, teman-teman. Bagi-bagi koin emas setiap hari jumat berkah untuk komentar pilihan dan tercepat.
Cuplikan Novel Beri Aku Waktu 30 Hari Saja, Mas
Part 1
"Mau ke mana, Mas?"
Ucapan Raihanum membuat langkah Gaza terhenti.
Lelaki itu menoleh, pendar netranya nanar menatap mata wanita yang baru beberapa jam lalu dinikahinya itu, membuat Hanum, demikian Raihanum biasa dipanggil, susah payah menelan saliva demi melihat sorot dingin di sana.
"Aku akan tidur di kamar sebelah, kamu tidur lah di sini. Aku tidak ingin mengganggu," ucap Gaza dingin.
Menggoreskan perih pada hati, sekaligus mencederai harga diri Hanum sebagai wanita. Di malam yang seharusnya menjadi malam penuh cinta bagi sepasang suami istri yang baru menikah, Gaza justru memilih tidur di kamar berbeda.
Tak lagi menoleh, Gaza kembali melangkah. Laki-laki dengan tubuh menjulang tinggi itu berlalu begitu saja, seakan kaca-kaca di sepasang mata bening Hanum tak berarti apa-apa baginya.
Terdengar suara pintu ditutup, dan suasana di kamar mendadak begitu sunyi begitu bayangan punggung Gaza tak lagi terlihat. Hanum mendesah pelan, kemudian menurunkan kedua kaki dari ranjang. Kamar mandi yang letaknya menyatu dengan kamar, menjadi tujuan wanita berkulit langsat itu.
Hanum hendak membersihkan diri, sekaligus menunaikan salat isya yang terlambat sebab acara resepsi pernikahannya dengan Gaza baru berakhir dua jam yang lalu, tepat pukul delapan malam waktu setempat.
Hanum membiarkan air mengalir dari shower membasahi kepala hingga kaki. Teringat pada penolakan lelaki yang belum sehari bergelar suami, hatinya kembali didera nyeri.
Sebegitu benci kah Gaza pada pernikahan ini? Batin Hanum menjerit.
Hanum dan Gaza menikah memang karena sebuah perjodohan yang digagas oleh kedua orangtua keduanya masing-masing yang memang menjalin hubungan sangat dekat.
Sejak kecil, ibunya bahkan sudah mewanti-wanti Hanum untuk tidak menjalin kedekatan dengan lelaki mana pun.
"Kamu itu sudah ada yang punya, Nduk. Keluarganya Gaza sudah memintamu pada ayah dan ibu."
Begitu ucap ibu Hanum suatu waktu dulu. Hanum yang masih belum terlalu paham maksudnya, hanya bisa menurut saja.
Pun sebenarnya, Gaza bukanlah sosok asing dalam kehidupan seorang Hanum. Usia mereka hanya terpaut dua tahun, dengan Gaza yang lebih tua. Pada moment acara tertentu, mereka juga sering bertemu dan bermain bersama.
Namun perlahan semuanya mulai berubah, seiring bertambahnya usia. Menginjak remaja, mulai jarang bertemu. Jika bertemu pun, rasanya tak sama seperti dulu.
Tak ada lagi sapaan hangat maupun canda tawa di antara keduanya. Gaza remaja, telah menjelma menjadi sosok pendiam yang jarang bicara. Bagi Hanum itu tak masalah, karena pada saat itu dia juga punya banyak teman lainnya.
Dunia remaja Hanum, tak melulu berporos pada sosok Gaza. Hingga tanpa sadar, jarak itu semakin lebar memisahkan mereka. Menjadikan keduanya asing satu sama lain.
*
"Lain kali tidak usah repot memasak segala, Num. Aku bisa sarapan di kantin kantor," ucap Gaza saat memasuki dapur dan melihat hidangan untuk sarapan sudah siap di meja makan. Sebuah bentuk usaha Hanum sebagai seorang istri di hari ke dua pernikahan mereka.
"Aku nggak repot kok, Mas. Lagipula, aku kan istrimu. Apa salah jika seorang istri melayani suaminya sendiri?" balas Hanum sambil melepaskan senyum.
Cantik, tapi sayang tak mampu menyentuh hati Gaza.
Ekspresi wajahnya datar saja, dan ia hanya menyesap sedikit kopinya yang dibuatkan oleh Hanum di meja.
Selanjutnya, Gaza pamit berangkat ke kantor. Sungguh miris perasaan Hanum. Padahal baru kemarin mereka menikah, tapi hari ini suaminya sudah masuk kantor. Seolah tinggal di rumah bersamanya adalah sesuatu yang begitu menyiksa bagi Gaza.
Hanum mengembus napas panjang. Menatap sajian makanan di meja yang sama sekali tak disentuh suaminya. Padahal ia sudah membuatnya dengan susah payah.
"Ah, mungkin akan lebih baik jika kuantar saja ke kantornya nanti. Biar dimakan saat makan siang," batin Hanum setelah ide tersebut melintas di kepalanya.
**
Hanum memarkir kendaraan di halaman gedung perkantoran milik suaminya. Tangannya meraih kotak bekal berisi menu makan siang yang dia bawa sebelum keluar dari dalam mobil.
Pada satpam yang berjaga di depan, Hanum mengatakan tujuannya datang ke kantor tersebut. Wanita bertubuh ramping itu kemudian melanjutkan langkahnya ke dalam setelah mendapat izin masuk dari pria berseragam tadi.
Menaiki lift, Hanum menekan angka sepuluh di samping pintu. Sebelumnya dia sudah pernah kemari. Meskipun hanya sekali, tapi Hanum masih mengingat dengan jelas di mana ruang kerja suaminya.
Hanum melangkahkan kaki keluar segera setelah tiba di lantai tujuan dan pintu lift membuka. Langkah kedua kaki jenjangnya terayun menuju ruang kerja Gaza. Saat berpapasan dengan beberapa staf di lantai sepuluh, Hanum merasa mendapatkan tatapan ganjil dari mereka.
"Selamat siang. Kamu sekretarisnya Pak Gaza bukan?" Hanum berhenti di depan sebuah meja, di mana seorang gadis berwajah manis duduk di belakangnya.
"Loh, Bu Hanum?" Gadis itu berdiri. Hanum lega sebab gadis dengan rambut sebahu itu rupanya masih mengenalinya, meski tatapan kaget gadis itu agak sedikit mengganggu perasaan Hanum.
"Bapak ada di dalam? Saya ke sini mau nganter makan siang."
Tatapan gadis itu berubah menjadi bingung sekarang.
"Bu Hanum, bukannya Pak Gaza masih cuti? Beliau belum masuk hari ini," ujar sekretaris Gaza.
🍁🍁🍁
Mohon tinggalkan jejak komentarnya ya, teman-teman.🙏
Baca dan Unduh Novel Beri Aku Waktu 30 Hari Saja, Mas
Kamu bisa juga membaca novel online gratis melalui aplikasi novel digital maupun situs web yang menyediakan layanan membaca novel secara online dengan gratis ataupun berbayar yang bisa kamu install di handphone kamu untuk membaca novel.
Penyedia layanan baca novel online gratis diantaranya :
- MangaToon
- NovelMe
- NovelToon
- Wattpad
- Dreame
- KBM
- Innovel
- GoNovel
- HiNovel
- HotBuku
- Globook
- Fizzo (Fictum)
- Novelaku
- Google Book
Situs web atau aplikasi tersebut tentu mempunyai kelebihan dan kekurangan maasing-masing tinggal kamu pilih mana yang cocok dan selalu nantikan update-update judul novel terbaru, terpopuler, tertrending, terviral yang babas404.blogspot.com rekomendasikan untuk dibaca.
Buku Novel Beri Aku Waktu 30 Hari Saja, Mas karya Dwiindra0330 Full Episode Gratis versi buku fisik dapat kalian dapatkan di Marketplace atau ditoko buku terdekat dengan harga yang berbeda-beda.
Jika kamu tertarik dengan novel ini, babas404 akan membagikan untuk kamu secara gratis. Cocok banget jika kamu sedang kehabisan stok novel untuk dibaca.
Detail Novel Beri Aku Waktu 30 Hari Saja, Mas PDF
Judul: Beri Aku Waktu 30 Hari Saja, Mas
Penulis: Dwiindra0330
Penerbit: KBM
Genre: Romantis
Rating:
4.9 (Sangat bagus)
Bahasa: Bahasa indonesia
Akhir kata
Terima kasih sudah membaca Babas404 dalam artikel Beri Aku Waktu 30 Hari Saja, Mas semoga terhibur dan bermanfaat pastinya. Jangan lupa tuliskan pendapatmu dikolom komenter dibawah mengenai novel ini, apakah seru dibaca? itu saja yang dapat admin bagikan, sampai jumpa pada artikel-artikel lainnya🙏
Baca Novel Beri Aku Waktu 30 Hari Saja, Mas PDF DISINI