Baca Novel Guruku, Istriku Karya Majarani Full Episode Gratis

Baca Novel Guruku, Istriku Karya Majarani Full Episode Gratis

Download dan Baca Novel Guruku, Istriku Karya Majarani Full Episode Gratis

Hallo semua.. Bagaimana kabarnya semoga baik dan sehat selalu yaa... Pada artikel kali ini babas404.blogspot.com akan membagikan sebuah novel Guruku, Istriku PDF, Novel ini lumayan populer dan banyak dicari oleh para pembaca novel menjadikan novel ini sangat menarik untuk kamu baca.

Cocok banget buat kamu yang sedang mencari rekomendasi novel terbaru, tapi gak tau mau baca novel apa.

Di babas404 kamu dapat membaca novel online secara gratis bisa lewat handphone android dengan membuaka browser chrome atau safari yang menyediakan layanan membaca novel berbayar dan gratis.

Sinopsis Novel Guruku, Istriku

Fajrin adalah murid yang naksir gurunya. Namun dia bukan murid cerdas yang menjadi favorit para guru. Saat tahu Miss Bia sudah ta'aruf dengan lelaki lain, dia pun menjebak gurunya agar bisa menikah dengan dirinya. Bagaimana jadinya? Baca yuk, subscribe dan beri bintang lima.

Cuplikan Novel Guruku, Istriku

“Jangan mimpi kamu bisa menyentuhku setelah ini,” omel Bia pada suami yang baru menikahnya. 

Suami yang juga muridnya di sekolah. Fajrin namanya, anak pemilik yayasan tempat Bia mengajar. Pernikahan mereka pun didasarkan karena keterpaksaan. Demi uang lima puluh juta dan demi menutupi aib agar tak tersebar.

“Tapi kan kita sudah menikah, Miss,” goda Fajrin menyentuh kerudung istrinya. 

“Kamu boleh menyentuh aku dengan beberapa syarat. Pertama, kamu harus mendapatkan nilai bagus dan di atas KKM semua saat lulus nanti. Kedua, kamu harus lulus dan masuk universitas dulu seperti maunya ayahmu. Ketiga, kamu harus bisa manafkahi lahir lebih dulu padaku dari keringatmu, bukan dari harta ayahmu. Setelah itu, silakan kamu mau apain aku sesukamu!” 

“Oke! Aku catat syaratmu. Siap-siap, enam bulan ... aku akan bikin kamu menyesal kenapa gak dari dulu kita melakukan hubungan suami istri.” 

*** 

-Dua minggu sebelum pernikahan-

“Apa? Harus masuk kamar Miss Bia?” tanya seorang siswa, Fajrin namanya.

“Iyalah, kan lu naksir dia. Masa gak pengen lihat dia tanpa kerudung? Terus belai rambut dia. Fotoin juga.” 

“What? Gila lu! Masa begitu. Yang ada kalau ketahuan sama bokap gue, malah gue yang dihajar!” pekik Fajrin.

“Lupa ya perjanjian tadi gimana?” tanya Randy menatap serius.

“Kalian ngejebak gue?” Fajrin menatap tajam.

“Gue kasih lu kesempatan buat memasuki kamar bidadari. Kok dibilang ngejebak?” 

Gelak tawa lima orang anak SMA kelas dua belas itu memecah keheningan taman kota. Mereka baru saja main game online dan yang kalah harus menuruti perintah yang menang. Hukumannya tidak main-main, salah satu dari mereka harus masuk kamar guru perempuan dan memotretnya saat tak mengenakan hijab kepala.

“Oke, gue harus supportif. Meskipun, seh ... berat banget ini. Gimana caranya coba?” 

Fajrin, Arwin, Randy, Handa dan Riki adalah lima sahabat di sekolah swasta favorit. Hanya saja, Fajrin paling senior di antara mereka karena usianya sudah sembilan belas tahun. Pernah sakit hingga terlambat masuk sekolah dan juga tinggal kelas, membuat dia paling senior di antara murid kelas dua belas di sekolah tersebut.

Untung saja wajahnya tampan dan dia anak kepala yayasan. Tak ada yang berani mengoloknya. Malah dipuja-puja para siswi karena parasnya yang menawan. 

Sayang, meskipun anak kepala yayasan, Fajrin bukanlah sosok yang cerdas. Nilainya sering di bawah lima. Namun, para guru hanya bisa memberikan nilai sebatas KKM di rapotnya. Meskipun ayahnya membebaskan para guru memberikan nilai berapa pun.

Dimanja oleh sang ibu, membuat dia menjadi malas belajar dan ogah-ogahan. Apalagi sudah pasti mewarisi minimal kekayaan orang tuanya, membuat dia semakin masa bodoh dengan pendidikan.

Padahal, umumnya anak-anak pemilik yayasan atau orang-orang terpandang akan mengutamakan pendidikan untuk melanjutkan dinasti usaha mereka. Namun, Fajrin malah masa bodoh. 

Sementara itu, Miss Bia, guru matematika killer yang sering memarahi Fajrin karena mendapatkan nilai sangat buruk. Hanya saja, dia pun sungkan karena terganjal siswa itu merupakan anak dari kepala yayasan. Apalagi, Fajrin sering menggodanya dan menatap bibirnya dengan gemas.

Rabia Rahman, usinya baru dua puluh empat tahun. Dia tengah melanjutkan S2 sekaligus menjadi guru di sekolah ini dengan gaji yang lumayan untuk hitungan jamnya. Rata-rata anak yang masuk sekolah ini mereka adalah golongan menengah ke atas. Karena itu, dia termasuk beruntung saat bisa bekerja di tempat ini.

“Gimana?” tanya tanya Arwin lagi.

“Oke!” jawab Fajrin bersalaman dengan keempat temannya.

*** 

“Miss Bia datang!” teriak para murid di kelas 12 IPS berlarian ke tempat duduk masing-masing. 

“Selamat pagi,” sapa Bia ketika memasuki ruang kelas. Ia pun mempersilakan ketua kelas menyambut kedatangannya dan memimpin doa.

“Hari ini saya bagikan hasil ulangan matematika kalian. Seperti biasa, masih banyak yang nilainya jauh dari yang seharusnya. Untuk yang nilainya di bawah tujuh, siap-siap ada HER ya.” Perempuan cantik berusia dua puluh empat tahun itu menatap murid-muridnya.

Fajrin membuang napas kasar ketika melihat guru favoritnya itu tengah bicara di depan kelas.

“Bro, lu dapat nilai berapa?” bisik Arwin.

“Kuping monyet,” jawab Fajrin santai. 

“Haha, syukurlah masih gedean gue,” balas Arwin pelan.

“Lu dapat berapa?” 

“Kursi,” jawabnya sambil membekap mulut mereka. 

“Sama aja,” omel Fajrin menatap Bia yang tengah merekap absesnsi siswa.

“Siap-siap di-her, sama mungkin ada tambahan kelas deh matematika ini.” Riki berbisik.

“Itu yang gue mau. Biar bisa sering lihat dia.” Fajrin menatap wajah manis di depan kelas.

“Kan ....” Arwin terkekeh. 

“Gue gak pernah fokus pelajaran Miss Bia,” balas Fajrin lagi.

“Apa sih yang lu suka dari dia?” tanya temannya lagi. 

“Gue cuma pengagum kecantikannya aja,” bisik Fajrin, “lihat! Bibirnya, cantik banget padahal gak oplas, pas dengan wajahnya. Berbentuk alami gitu. Belum hidungnya kalau dari samping kelihatan banget mancung gitu, kalau melirik matanya tajam tapi teduh. Belum lagi ....”

“Apanya?” kekeh temannya penasaran. 

Fajrin membusungkan dadanya. 

“Kecil ah.”

“Sedang. Pas buat gue. Dia punya bentuk tubuh yang ideal. Meskipun di balik pakaian panjang itu, gue bisa merasakan aura panas pas lihat dia.”

“Gila lu, Faj, lu naksir dia beneran ini sih! sampai detail gitu,” bisik temannya dengan serius. 

“Entah, tapi greget aja kalau lihat dia. Rasanya siswi di sini aja gak ada yang segreget Miss Bia. Cantiknya alami, dan gue yakin dia masih belum punya sidik jari cowok di badannya.” 

Spontan, teman-temannya itu tertawa sampai semua murid menoleh padanya. Begitu juga dengan Miss Bia yang tengah mengecek absensi dari daftar layar digital di hadapannya.

“Kamu ngetawain apa, Arwin, Fajrin, Riki?” tanya Miss Bia berdiri dan mendekat.

“Kan, nyebut nama gue aja seksi banget,” bisik Fajrin lagi.

“Mampus, lu, Win! Dia jadi ke sini,” omel Riki. 

Bia berdiri di hadapan dua siswa itu sambil menatap serius. 

“Kami, lagi menertawakan nilai kami, Miss,” jawab Arwin.

“Berapa nilai kalian?” tanya Bia dengan serius. 

“Empat, Miss,” jawab Arwin. 

“Kamu, Fajrin?” 

“Tiga, Miss,” jawab Fajrin, dengan tersenyum dan menunduk. 

Bia membuang napas kasar dan menggelengkan kepalanya.

“Kamu sadar gak sih nilai segini mungkin membuat orang tua kalian kecewa?” tanya Bia menatap serius. “Aku tahu, setiap anak punya potensi tertentu dalam diri mereka. Gak harus selalu pandai matematika atau pelajaran tertentu. Tapi dengan nilai sekecil ini, orang tua kalian pasti kecewa. Setidaknya, kalian bisa memperbaiki di nilai lain. Tapi dari yang kudengar ... kamu nilainya hampir semua kecil, Fajrin.”

Fajrin mengangkat wajah dan tersenyum. 

“Mau gimana lagi kalau gak bisa, Miss? Papa memintaku sekolah supaya punya gelar akademis saja, sedangkan aku gak fokus karena ... karena ....”

“Karena?” tanya Bia serius.

“Ehem!”

“Cieee ....” teriak para murid membuat Bia menautkan alisnya. 

“Karena apa?” tanya Bia serius. 

“Karena ada yang mengganggu konsentrasi saya belajar.” 

“Apa itu?” tanya Bia lagi.

“Dia yang kalau tersenyum, membuat mata ini enggan berkedip.” 

“Ahay!”  pekik teman-temannya. 

“Maksud kamu?” Bia semakin tak paham.

“Dia yang datang ke kelas tapi malah masuk ke hatiku, Miss. Tapi setelah masuk ke dalam hatiku, dia malah pergi dan menyisakan hatiku meringis rindu.” 

Semua murid langsung bertepuk tangan dan berteriak dengan kata-kata Fajrin pada gurunya.

“Gak usah bertele-tele, Fajrin. Sebut apa yang bikin kamu gak konsen! Biar guru-guru bisa membantu kamu dalam belajar.” Bia masih belum paham dengan maksud yang dikatakan Fajrin.

“Mataku terkunci dan hanya bisa melihat dia, Miss.” 

“Itulah, makanya saat sekolah itu gak usah pacaran. Asalan saja pacaran buat penyemangat belajar. Yang ada pikiran kalian gak fokus sama pelajaran karena syahwat yang dibesarkan. Seusia kalian ini pasti otaknya sudah ke mana-mana. Jadi, saranku yang masih sibuk sama pacaran ... please ... nikah gak semudah dan gak semanis yang kalian bayangkan. Di luar sana, banyak orang-orang yang nikah karena pacaran terus merasa sudah terlalu lama dan sudah gak sabar pengen halal, katanya. Terus nikah tanpa memikirkan ujian dan perjuangan mempertahankan pernikahan itu seperti apa,” celoteh Bia menatap siswa siswinya.

Sementara itu, Fajrin malah menatap bibir Bia yang terus bicara begitu panjang. 

“Jadi gak boleh, Miss, menikah muda?” tanya salah satu siswa.

“Boleh, kalau tujuannya ibadah. Kalau cuma alasan basi menjauhkan diri dari pada zina, ya mending puasa dulu. Khawatirnya jiwa muda kalian itu gak siap dengan ujian pernikahan yang gak melulu manis, terus begitu tahu rasanya menikah mulai bosan, kena ujian mulai lelah. Selingkuh, cerai. Itu yang harus kalian pikirkan baik-baik sebelum memutuskan menikah muda.”

“Solusinya apa dong?” tanya siswa yang lain.

“Jangan pacaran! Fokus pada pelajaran dan pendidikan kalian. Raih masa depan, dah pasti bisa menafkahi dan menjaga anak perempuan orang, barulah menikah dan untuk perempuan, daripada pecicilan di facebook, instagram, tiktok, mending kalian belajar tentang kehamilan, melahirkan, menyusui dan parenting.” Bia menatap semua muridnya yang mengangguk sambil menahan senyum mereka karena melihat Fajrin bahkan sampai mulutnya terbuka menatap gurunya bicara. 

“Fajrin! Awas laler!” teriak murid perempuan. 

Fajrin pun langsung menunduk dan tersenyum, sedangkan Bia menoleh padanya. 

“Apa Miss Bia belum nikah karena belum siap?” tanya Arwin memancing. 

“Sudah, segera. Insyaallah, doakan saja ya. Saat ini sedang ta’aruf.” Bia pun kembali ke mejanya dan mulai membuka buku.

Fajrin menatapnya dengan hati yang pedih. Dia pun menoleh pada rekan-rekannya dan mengangguk. Siap menjalankan misinya untuk membayar kekalahan permainannya. 

Namun lebih dari itu, dia ingin menjebak sang guru cantik agar bisa menikah dengannya. 

Usai jam pelajaran, jam istirahat dia mulai membuat strategi dengan teman-temannya.

“Enggak, Gengs! Miss Bia gak boleh menikah sama lelaki selain gue,” ujar Fajrin membuang napas kasar, “perih banget saat dengar dia bilang udah ta’aruf sama lelaki lain. Gak! Dia cuma milik gue, Gengs!”

“Jadi rencana lu apa buat hentikan pernikahan dia?” tanya Randy menahan tawa. 

“Menjalankan misi dari kalian,” jawab Fajrin, “gue butuh bantuan kalian buat jerat dia.”

“Caranya?” tanya Handa menatap serius. 

“Itu yang lagi gue pikirkan. Ketika gue masuk kamar dia, harus terjadi sesuatu yang membuat kita dinikahkan. Paham gak? Misal, kita berdua kena grebek dan seolah lagi ngamar.”

“Kasihan nama Miss Bia nanti jelek di mata orang.” Handa tak setuju.

“Gue ada ide!” teriak Arwin dan mulai menoleh kiri kanan lalu membisikkan rencananya untuk menjebak sang guru cantik ke dalam perangkap sahabatnya.

Bersambung

Baca dan Unduh Novel Guruku, Istriku

Kamu bisa juga membaca novel online gratis melalui aplikasi novel digital maupun situs web yang menyediakan layanan membaca novel secara online dengan gratis ataupun berbayar yang bisa kamu install di handphone kamu untuk membaca novel. 

Penyedia layanan baca novel online gratis diantaranya :

  • MangaToon
  • NovelMe
  • NovelToon
  • Wattpad
  • Dreame
  • Innovel
  • GoNovel
  • HiNovel
  • HotBuku
  • Globook
  • Fizzo (Fictum)
  • Novelaku
  • Google Book

Situs web atau aplikasi tersebut tentu mempunyai kelebihan dan kekurangan maasing-masing tinggal kamu pilih mana yang cocok dan selalu nantikan update-update judul novel terbaru, terpopuler, tertrending, terviral yang babas404.blogspot.com rekomendasikan untuk dibaca.

Buku Novel Guruku, Istriku Karya Majarani Full Episode Gratis versi buku fisik dapat kalian dapatkan di Marketplace atau ditoko buku terdekat dengan harga yang berbeda-beda.

Jika kamu tertarik dengan novel ini, babas404 akan membagikan untuk kamu secara gratis. Cocok banget jika kamu sedang kehabisan stok novel untuk dibaca.

Detail Novel Guruku, Istriku PDF

Judul: Guruku, Istriku
Penulis:Majarani
Penerbit: KBM
Genre: Romantis
Rating: 4.9 (Sangat bagus)
Bahasa: Bahasa indonesia

Baca juga :

Akhir kata

       Setelah membaca sinopsis, cuplikan dan detail novel apakah kamu tertarik untuk membaca, Novel ini dapat kamu baca lewat aplikasi dan website Wattpad yang dapat kamu unduh di google play store atau app store dengan cara mencari lewat kolom search atau melalui link yang ada dibawah.

    Terima kasih sudah membaca Babas404 dalam artikel Novel Guruku, Istriku Karya Majarani Full Episode Gratis semoga terhibur dan bermanfaat pastinya. Jangan lupa tuliskan pendapatmu dikolom komenter dibawah mengenai novel ini, apakah seru dibaca? itu saja yang dapat admin bagikan, sampai jumpa pada artikel-artikel lainnya🙏

Baca Novel Guruku, Istriku PDF DISINI

Baca juga :
Blogger, Web Disainner, Videomeaker, Programmer

Posting Komentar

© Babas404.com. All rights reserved. Developed by Jago Desain